INSPIRATOR
MONITORING DAN EVALUASI
(MONEV)
KONSEP, PERSIAPAN,
PROSES, DAN PELAPORANNYA
oleh : Drs. Yurhadi Ghani, M.Pd
Pengawas Madrasah Aliyah di Kabupaten Tangerang
e-mail : yurhadi.g@gmail.com
Abstrak
Tujuan
pembahasan teknik monitoring dan evaluasi (monev) ini adalah memberi pemahaman
tentang langkah-langkah persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
evaluasi program. Hasil monev merupakan informasi berharga yang dapat dijadikan
pedoman bagi pimpinan untuk mengambil keputusan pengembangan organisasi yang
dipimpinnya.
Suatu
organisasi haruslah dikelola secara profesional. Pengelolaan organisasi dimulai
dari sistem perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sesuai visi, misi dan
tujuan yang telah ditetapkan. Namun demikian dalam kenyataannya, dewasa ini
masih banyak keputusan-keputusan dalam penyusunan perencanaan organisasi yang
diambil tidak berdasarkan informasi yang akurat. Artikel ini membahas tentang
teknik merancang, menyiapkan, melaksanakan dan melaporkan seluruh kegiatan
monitoring dan evaluasi.
Oleh
karena itu sebelum seseorang melakukan monev, maka terlebih dahulu mereka
memiliki pemahaman, keterampilan, dan kemampuan melaksanakan tugas sebagai
evaluator pelaksanaan program. Di sisnilah diperlukan kemampuan menyusun
instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data hingga menginterpretasihan
hasil analisis dan menyusun kesimpulan hasil analisis. Hasil analisis data
monev ini menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan
perencanaan program di masa mendatang.
PENDAHULUAN
Usaha
pencapaian tujuan program dalam sebuah organissasi harus selalu diupayakan oleh
pihak manajemen. Upaya tersebut dimulai dari menyusun rencana stategis jangka
panjang 5 tahunan yang memuat penetapan visi, misi dan tujuan organisasi. Visi,
misi dan tujuan strategis organisasi merupakan komitmen bersama seluruh warga
di dalam organisasi untuk mewujudkannya. Rencana strategis selanjutnya
dijabarkan dalam rencana operasional satu tahunan yaitu dengan menjabarkan
Visi, misi dan tujuan menjadi sasaran jangka pendek dan program-program
kegiatan.
Berbagai
program yang telah dan akan dilaksanakan memerlukan peningkatan kinerja
pimpinan dan staf organisasi baik
dalam sistem perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasinya. Keberhasilan suatu
program dapat dilihat dari kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaannya,
terukur atau akuntabel hasilnya, serta ada keberlanjutan aktivitas yang
merupakan dampak dari program itu sendiri. Melalui kegiatan monitoring dan
evaluasi (monev) maka keberhasilan, dampak dan kendala pelaksanaan suatu
program dapat diketahui. Ditinjau dari aspek pelaksanaan, monev memerlukan
keterampilan petugas. Petugas adalah seorang evaluator yang terampil untuk
mengumpulkan berbagai data yang sesuai dengan tujuan monitoring dan evaluasi.
Selain itu, kejujuran, keuletan, dan penguasaan pengetahuan tentang monitoring
dan evaluasi menjadi tututan kualifikasi petugas. Bila ditinjau dari aspek
sistim monitoring dan evaluasi, maka staf yang terlibat dalam kegiatan ini
harus mampu merencanakan, menyiapkan, melaksanakan dan melaporkan seluruh
kegiatan monitoring dan evaluasi.
Monev yang
dilakukan oleh petugas yang profesional, dan didukung dengan instrumen yang
baku akan dapat diperoleh data obyektif. Data obyektif yang dianalisis dengan
teknik yang tepat akan didapatkan informasi yang terpercaya untuk dasar
pengambilan keputusan manajemen. Sehingga keputusan yang diambil tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tulisan
ini memuat berbagai hal tentang pengetahuan monev, perencanaan dan persiapan,
serta pelaporan. Ruang lingkup dan sistimatika pembahasan ini dimulai dari
pertama, pendahuluan yaitu latar belakang, tujuan dan manfaat. Kedua,
membicarakan tentang pengetahuan monev yang membahas dari hakekat, prinsip, dan
model-model monev. Ketuga, memandu bagaimana merencanakan kegiatan monev, yaitu
membahas desain, ruang lingkup, penentuan model, instrumen, analisis data,
sampai dengan membuat kesimpulan dan rekomendasi. Sedangkan keempat, membahas
bagaimana membuat pelaporan dan desiminasi dari suatu kegiatan monev.
PEMBAHASAN
A. Tujuan dan Manfaat Monev
Tujuan
pembahasan teknik monitoring dan evaluasi (monev) ini adalah memberi pemahaman
tentang langkah-langkah persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
evaluasi program. Hasil monev merupakan informasi berharga yang dapat dijadikan
pedoman bagi pimpinan untuk mengambil keputusan pengembangan organisasi yang
dipimpinnya.
Manfaat
tulisan ini menjadi acuan untuk meningkatkan keterampilan petugas monev dalam
mengumpulkan data akurat tentang pelaksanaan program yang dimonitoring dan
dievaluasi sehingga hasil analisisnya dapat dijadikan bahan penyusunan
rekomendasi yang mendasari suatu kebijakan pimpinan.
B. Hakekat Monev
Monev
adalah kegiatan monitoring dan evaluasi yang ditujukan pada suatu program yang
sedang atau sudah berlangsung. Monitoring sendiri merupakan aktivitas yang
dilakukan pimpinan untuk melihat, memantau jalannya organisasi selama kegiatan
berlangsung, dan menilai ketercapaian tujuan, melihat factor pendukung dan
penghambat pelaksanaan program. Dalam monitoring (pemantauan) dikumpulkan data
dan dianalisis, hasil analisis diinterpretasikan dan dimaknakan sebagai masukan
bagi pimpinan untuk mengadakan perbaikan.
Evaluasi
adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan
menganalisis data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai, menginterpretasikan
hasil menjadi rumusan kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi) untuk
pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek kebenaran hasil evaluasi. Terkait
dengan evaluasi, Scriven (1967) menyatakan “Evaluation as the assessment of
worth and merit”. Sementara itu, Stuflebeam (1971) mengatakan "Evaluation
is the process of delineating, obtaining, and providing usefull information for
decision making". Sedangkan Cronbach mengatakan bahwa "Evaluation as
methods for quality improvement in education".
Program
adalah sekumpulan kegiatan yang terencana dan tersistem. Program terdiri dari
komponen-komponen meliputi: tujuan, sasaran, criteria keberhasilan, jenis
kegiatan, prosedur untuk melaksanakan kegiatan, waktu untuk melakukan kegiatan,
komponen pendukung seperti fasilitas, alat dan bahan, serta pengorganisasian.
Dari
beberapa definisi di atas, evaluasi program merupakan satu metode untuk mengetahui
dan menilai efektivitas suatu program dengan membandingkan kriteria yang telah
ditentukan atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai. Hasil yang
dicapai dalam bentuk informasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pembuatan keputusan dan penentuan kebijakan. Jenis evaluasi yang akan digunakan
sangat tergantung dari tujuan yang ingin dicapai lembaga, tahapan program yang
akan dievaluasi dan jenis keputusan yang akan diambil. Dengan demikian Evaluasi
Program adalah proses untuk mengidentifikasi, mengumpulkan fakta, menganalisis
data dan menginterpretasikan, serta menyajikan informasi untuk pembuatan
keputusan bagi pimpinan. Evaluasi program dilaksanakan secara sistematik
seiring dengan tahapan (waktu pelaksanaan) program untuk mengetahui
ketercapaian tujuan, dan memberikan umpan balik untuk memperbaiki program.
Perbedaan
antara monitoring dan evaluasi adalah monitoring dilakukan pada saat program
masih berjalan sedangkan evaluasi dapat dilakukan baik sewaktu program itu
masih berjalan ataupun program itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat
dari pelakunya, monitoring biasanya dilakukan oleh fihak internal sedangkan
evaluasi dilakukan oleh fihak internal maupun eksternal. Evaluasi dilaksanakan
untuk memperoleh fakta atau kebenaran dari suatu program beserta dampaknya,
sedangkan monitoring hanya melihat keterlaksanaan program, faktor pendukung,
penghambatnya. Bila dilihat secara keseluruhan, kegiatan monitoring dan
evaluasi ditujukan untuk pembinaan suatu program.
C. Prinsip-prinsip Monev
Pada pelaksanaannya, monev
haruslah dilakukan dengan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
1. Berorientasi
pada tujuan.
Monev
hendaknya dilaksanakan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil monev
dipergunakan sebagai bahan untuk perbaikan atau peningkatan program pada
evaluasi formatif dan membuat jastifikasi dan akuntabilitas pada evaluasi
sumatif.
2. Mengacu pada kriteria keberhasilan
Monev
seharusnya dilaksanakan mengacu pada kriteria keberhasilan programyang telah
ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria keberhasilan dilakukan bersama antara
para evaluator, para sponsor, pelaksana program (pimpinan dan staf), para
pemakai lulusan (konsumen), lembaga terkait (dimana peserta kegiatan bekerja).
3. Mengacu pada asas manfaat
Monev
sudah seharusnya dilaksanakan dengan manfaat yang jelas. Manfaat tersebut
adalah berupa saran, masukan atau rekomendasi untuk perbaikan program program
yang dimonev atau program sejenis di masa mendatang.
4. Dilakukan secara obyektif
Monev
harus dilaksanakan secara objektif. Petugas monev dari pihak eksternal
seharusnya bersifat independen, yaitu bebas dari pengaruh pihak pelaksana
program. Petugas monev internal harus bertindak objektif, yaitu melaporkan
temuannya apa adanya.
D. Model Monev
Evaluasi
Program sebagai suatu system memiliki cakupan bidang social yang sangat luas,
dan memiliki banyak model. Suatu model evaluasi menunjukkan ciri khas baik dari
tujuan evaluasi, aspek yang dievaluasi, keluasan cakupan, tahapan evaluasi,
tahapan program yang akan dievaluasi, dan cara pendekatan. Kaufman dan Thomas
(1998) telah mengemukakan adanya 8 Model monitoring dan Evaluasi Program
seperti berikut ini:
Goal-oriented Evaluation Model
(Model Evaluasi berorientasi Tujuan), oleh Tyler
Adalah model evaluasi
yang paling awal,
dikembangkan mulai tahun
1961,
memfokuskan
pada pencapaian tujuan pendidikan "sejauh mana tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan dapat tercapai. Indikator pencapaian tujuan ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa, kinerja guru, efektivitas PBM, kualitas layanan prima.
Dalam evaluasi program pendidikan, pengukuran dilakukan terhadap variable
(indikator) pendidikan, hasil pengukuran dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan sebelum program dilaksanakan atau dengan criteria standar; hasil
pengukuran dapat menggambarkan berhasil atau tidaknya program pendidikan.
Goal-free
Evaluation Model (Model Evaluasi Bebas Tujuan), oleh Scriven.
Adalah evaluasi yang tidak didasarkan
pada tujuan yang ingin dicapai dari program kegiatan. Evaluasi bebas tujuan
(goal free evaluation) berorientasi pada fihak eksternal, fihak konsumen, stake
holder, dewan pendidikan, masyarakat. Scriven mengatakan bahwa bagi konsumen,
stake holder, atau masyarakat "tujuan suatu program tidak penting".
Yang penting bagi konsumen adalah perilaku bagus yang dapat ditampilkan oleh
setiap personal yang mengikuti program kegiatan atau setiap barang yang
dihasilkan. Dalam konteks evaluasi pendidikan, goal-free bukan berarti bahwa
evaluator buta atau tidak mau tau tentang tujuan program. Namun, evaluator
membatasi diri untuk tidak terlalu fokus pada tujuan agar terhindar dari bias.
Evaluasi model goal free, focus
pada adanya perubahan perilaku yang terjadi sebagai dampak dari program yang
diimplementasikan, melihat dampak sampingan baik yang diharapkan maupun yang
tidak diharapkan, dan membandingkan dengan sebelum program dilakukan. Evaluasi
juga membandingkan antara hasil yang dicapai dengan besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk program tersebut atau melakukan cost benefit analysis.
3. Formatif-summatif Evaluation Model
oleh Scriven. Evaluasi model ini dikembangkan oleh Michael Scriven, dengan
membedakan evaluasi menjadi dua jenis: evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
KESIMPULAN
Monitoring
dan evaluasi program merupakan kegiatan alat penting untuk mengukur kinerja
pelaksanaan program. Pengukuran kinerja pelaksanaan program melalui monev dapat
memperoleh hasil maksimal jika instrumen yang dipakai baik dan orang yang
melaksanakan monev juga mahir.
Oleh
karena itu sebelum seseorang melakukan monev, maka terlebih dahulu mereka
memiliki pemahaman, keterampilan, dan kemampuan melaksanakan tugas sebagai
evaluator pelaksanaan program. Di sisnilah diperlukan pelatihan monev, dimulai
dari kemampuan menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data hingga
menginterpretasihan hasil analisis dan menyusun kesimpulan.
Kesimpulan
atas pelaksanaan program itulah merupakan informasi yang sangat penting
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinanuntuk mengembangkan
program di masa yang akan datang. Adapun desain monev yang efektif nampak pada
bagan berikut ini
- Menetapkan rancangan monev
- Mengembangkan instrumen
- Menetapkan ruanglingkup monev
- Menyusun kisi-kisi instrumen
- Menyusun draf instrumen
- Melaksanakan ujicoba instrumen
- Menyempurnakan instrumen
- Instrumen siap pakai
- Persiapan pelaksanaan monev
- Temu awal dengan responden
- Pengumpulan data
- Verifikasi data dan olah data
- Analisis dan interpretasi data
- Menyampaikan hasil monev
Daftar Pustaka
Glaser BG, Strauss AL. The discovery of grounded theory.
Hawthorne, NY: Aldine, 1967.
Holloway I. Basic concepts for qualitative research. Oxford:
Blackwell Science, 1997.
Moleong, Penelitian Kwalitatif, Rosdakarya, Bandung, 2007
Rahmat, Model Monitoring dan Evaluasi, Guru Pembaharu.com,2014
Siegel, S. (1988). Statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu
sosial. Jakarta: Gramedia.
SPSS Inc. (2002). SPSS for windows release 11.5.0.
Sugiyono. (2004). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Teknik dan Metode Analisis Data. Diambil tanggal 23 Agustus
2013 dari
Yurhadi, Penilaian Kinerja Guru, Makalah tidak diterbitkan,
tahun 2013
Yurhadi, Model Pembelajaran Iman Taqwa, Makalah tidak
diterbitkan, 2014
Komentar
Posting Komentar